Ijinkan debu ini
Menari-nari di antara pusaran beliung
Bukan terbawa,
Tapi membawa beliung pada helaan angin yang tenang, tentram.
Yang sama dengan utusmu
Rahmatan lil’alamin.
25 februari ‘11
Masih berselimut rehat
tEpatnya di bawah pohon sawo
Pohon sawo sejarah
Sejarah kebandelan masa kecilku
Sejarah pencarian tuhanku
Sejarah romantikaku
Sejarah melankoliku
Seperti sekarang, tetap sejarah
Sejarah rehatku menuju mimpi
Mimpiyang kan diwujudkan Tuhan
Karena keringat perjalananku
Karna air mata doa Ibu-Bapakku.
05 Maret ‘11
Aku tahu, hidup hanyalah permainan
Aku juga tahu hidup adalah sandiwara di altar riuh kehidupan
Dan sentuhan lembut angin dunia sering membuatku lena
Lena pada pesonanya permainan dan sandiwara
Namun, tangisan yang mengalir dalam hidupku dan mereka.
Bukan main-main!
Air mata yang dipermainkan oleh permainan
Menjadiku tak main-main bermain dalam permainan.
Kata penyair Madura itu begini;
Bagaimana bisa
Setetes embun bercerita tentang luasnya samudra
Bagaimana bisa
Selembar daun bercerita tentanglebatnya hutan rimba
Tapi kataku;
Aku yang akan bercerita
Biarkanlah aku setetetes embun pagi ini
Bercerita tentang luasnya samudra
Biarkanlah aku selembar daun kering ini
Bercerita tentang lebatnya hutan rimba
Biarkanlah
Lihatlah
Dengarlah
Kenapa renjana ini?
Kedalamannya benar bergejolak
Luarnya semburat bergemuruh
Namun jiwanya tak kunjung menemukan satu noktah itu
Noktah itu!
Tak bersua
Hingga geliat-geliat kegelisahan menemaninya!
14 Desember ‘09
Mendungkah?
Aku harus tetap aku?
Atawa harus membuntut konstruk mereka?
Ah,,,!
Bagaikan bintang,,,
Tak tampak
Namun ada
Kuselipkan dalam torehan kataku
Untukmu yang mengejar mimpi
Untukmu yang lari dalam mimpi
Untukmu yang selalu ku impi....
Ilmunya bertahlil
Aku tahu
Aku semakin tahu
Ayam dan tempe di atas piring pun tahu
Sendok dan nasi di hadapan ikutan tahu
Memahami kata yang duduk bersila
Memandang kepala yang terus tertunduk
Owalah Nduk,, Nduk...
22 Maret ’11
APRIL
Bagaikan bintang,,,
Tak tampak
Namun ada
Kuselipkan dalam torehan kataku
Untukmu yangmengejar mimpi
Untumu yang lari dalam mimpiku
Untukmu yang selalu ku impi
Aku membawanya berkelana
Ia pun tak mau berpijak
Meski untuk singgah sekejap saja
Karena risaunya tak berujung!
Karena gelisahnya tak bertuan
Namun risau dan gelisahnya adalah nyata
Bukan fatamorgana belaka
Aku masih terbawa
Terbawa emosi
Di antara jari-jari
Di antara petitih
Di ruang bertolabul-ilmi
Tuhan,,,
Sirami.
Tentang pribadi,,,,
Wujudkan gadis berpanji Islami
Lahirkan gadis penegak bangsa
Pemelihara budaya
Ketiganya terlibat dalam manuskribNya
Tentang Diku...
Tuhan bersamaku dan pada setiap unsurku....
Imam Syafi’i berdiri
Di antara jiwa yang berdikari
Imam syafi’i mengajari
Kepada ilmu hendaklah mendekati
Namun bingung jadi melanda hati
Bagaimana mendekati?
Bagi pengembara ilmu ini...
ilmunya bertahlil
Kamis, 30 Juni 2011
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar